Ada satu kebiasaan yang
tidak bisa kutinggalkan sejak di bangku SD (bentar
deh, ini demi apa aq malah nulis ginian?? tugasmu ayuuu...tugasmu ayo cepet
dikerjaiiin!!!heeeuhh..bodo amat dah), kebiasaan itu tak lain tak bukan
adalah menulis Buku Harian, Diary kalo kata orang keren bilang! setiap hari,
setiap kejadian dari mulai yang penting, bermakna, bersejarah, sampe yang gak
penting2 tercatat lengkap, detail dan rapi komplit dengan tanggal dan jam nya
juga kalo peristiwa yang lagi dialami amat sangat sangat bersejarah. Buku
harianku jaman SD, apalah itu...kalo sekarang masih ada paling juga isinya
sesuatu yang sangat kekanak2an, unyu2, dan menggelikan! bahkan dulu sempat aq
menciptakan huruf berupa kode2 untuk menulis buku harianku, jadi...tidak ada
seorangpun yang bisa membaca buku harian itu selain aku, karena memang yang
tertulis disana bukan lagi huruf romawi seperti umumnya, niat amat ya?kreatif
pula, saking sakralnya kegiatan menulis buku harian itu...
Satu kebiasaan sakral
lainnya adalah, mengganti buku harian lama dengan buku harian baru setiap kali
aq berulang tahun! bisa dibilang setiap ulang tahun, aq akan pergi ke toko alat
tulis menulis untuk menghadiahi diriku sendiri sebuah buku harian baru, dimana
di hari itu juga aq akan mengisi lembar pertama dengan harapan-harapanku untuk
setahun ke depan, apa yang ingin aku kerjakan, apa yang belum aku capai, apa
yang ingin aq ubah, apa yang ingin aq lupakan, banyak pokoknya lah...satu buku
harian yang paling aq suka adalah buku harian pertamaku di kelas 1 SMA... bukunya
norak, kecil, tebal, warna oranye_kuning_biru dan bergambar teddy bear, nyata
banget aq masih punya sisi anak-anak yang kubawa dari SMP. buku itu mencatat
lengkap kejadian apapun yang terjadi selama aq kelas 1, APAPUN!! setiap hari
tidak ada yang terlewat, dari kejadian norak macem ngeliat kakak kelas idola
jalan di parkiran, latihan cheerleader, dibully kakak kelas, jadian, tengkar
ama temen, tengkar ama pacar, print2an email dari pacar, puisi-puisiku,
doa-doaku, lirik lagu......semua ada...bahkan ada beberapa peristiwa yang
benar-benar aku tulis detail diikuti percakapan antara aku dan orang yang
sedang aq ceritakan! gak penting? kurang kerjaan? iya..banget!!
Buku itu juga isinya
semarak, rame, ceria, diabadikan dengan spidol warna-warni di setiap
halamannya, lengkap dengan aksesoris bunga2, bintang2, pelangi, bentuk hati
disana-sini, lebay abis pokoknya, maksimal...bisa dibilang buku harian itu
macam saudara kembar siamku, kemana2 aq bawa, pengen curhat tinggal dibuka di
pojokan, nulis2 nggak jelas, dan jangan sampe ada orang yang menyentuhnya
seujung kuku pun!! seperti buku-buku harian yang lain, buku ini pun hanya
mengabadikan kehidupanku dalam satu tahun, begitu tahun berganti...maka halaman
baru di buku lainlah yang aq buka. tapi entah mengapa buku ini tetap menjadi
favoritku, aku masih suka membolak baliknya sesekali waktu. membaca tiap
lembarnya,tersenyum mengingat kejadian-kejadian yang indah, menertawakan
kebodohan dan ke-naif-an jiwa mudaku, juga menyesali beberapa kejadian yang
kalau saat ini boleh memilih, lebih baik tidak usah terjadi... saat
mem-flashback memori seperti itu rasanya bersyukur sekali dulu aq sempat
mencatatnya, karena pastinya tidak akan ada satu kejadian yang terulang 2 kali!
melalui lembaran-lembaran tadi...aq seperti dipinjami mesin waktu oleh
doraemon, tidak secara 100% ragaku kembali ke masa lalu memang..tapi setidaknya
perasaan yang kualami identik lah...
Tahun-tahun berlalu, banyak
buku berganti, dan tak terasa semakin banyak jumlah kejadian dalam buku harian
pertama SMA-ku itu yang kusesali, tidak ada lagi kenikmatan dalam membacanya,
tidak ada lagi rasa gemes, geli, malu-malu sendiri ketika mengingat ke-alay-an
di masa lalu! yang ada hanya penyesalan...dan berakar dari sana, merembetlah
imajinasi liarku kemana-mana, kalo aq udah nggak ada gimana kalo buku ini
dibaca orang lain? bagaimana jika buku ini ditemukan orang yang aq kenalo? aq
saja malu membacanya, aq saja geli, gak habis pikir....lantas bagaimana dengan
orang lain? pasti mereka tertawa, pasti mereka juga geli, dan yang pasti mereka
akan tau segala hal yang selama ini kusimpan rapi dari khalayak ramai. mereka
akan tau pendapat2ku tentang orang2 sekitar karena di buku harian itu tak jarang
aq juga ngrasani orang, mereka akan tau pemikiran-pemikiran bodohku, mereka
akan tau siapa yang pernah aku suka, yang pernah aku benci, dan juga hal
memalukan lainnya...dan berhari-hari aq galau...
what should I do???
Yah...dan tanggal 29
September kemaren merupakan hari terakhir buku itu ada di dunia..entah apa yang
mendorongku, yang jelas separuh halaman dalam buku itu habis terbakar api,
selembar demi selembar, dan separuh halaman-halaman lainnya sudah kurobek-robek
sampai tidak berbentuk! haaaah...lega, aq sudah menghapus satu jejak hidup, dan
mulai saat ini seluruh kisah dalam buku itu hanya milikku dan Allah yang
senantiasa melihatku...cukup aq akan panggil memoriku akan masa itu lewat
ingatan saja..
mudah kan? menghapus jejak sejarah hidup kita
jika bentuknya hanya tertulis di buku...
Aq jadi teringat sebuah lagu
yang dinyanyikan oleh seorang finalis American Idol tahun berapa itu ya?
lupa...namanya Jordin Sparks kalo nggak salah, judul lagunya
"Tattoo", lagu itu menceritakan bagaimana si Mbak Jordin ini ingin
meningglakan kekasihnya karena suatu hal, pokoknya mereka tidak bisa bersama
lagi, tapi si Jordin ini berpesan pada kekasihnya untuk tidak usah khawatir,
karena dia akan selalu mengingatnya, si mantan kekasih itu akan selalu melekat di
sudut hatinya seperti sebuah tato...
Teringat lagi pada seorang
mbak2 yang kebetulan berpapasan ketika berjalan di area kost, di lengan mbak2
cantik itu terpampang tattoo bergambar wajah pria, tattoo permanen...,
yah...kemungkinan besar itu wajah pacarnya to? kurang logis kayaknya kalo wajah
bapaknya yang dijasikan tattoo, maksudnya apa?haaah...saat mereka masih
berpacaran mungkin itu soswit sekali dilihatnya, sekalipun nggak banget bagi aq
yang masih belum paham dimana sisi indah dari seni tattoo itu. tapi nanti
bagaimana kalau mereka berpisah, bagaimana cara menghapus tattoo itu? menghapus
ingatan saja susah, ditambah melihat wajahnya terpampang di kulit kita trus
kapan lupanya????
Apalah itu jejak sejarah
hidup kita, dalam bentuk abstrak seperti ingatan dalam otak, maupun dalam
bentuk yang nyata, buku harian, hadiah2, boneka, foto-foto...,orang
bilang..tidak perlu berusaha keras melupakan masa lalu, jadikan saja pelajaran
berharga...apakah itu berarti lebih aman jika kita menyimpan suatu kejadian dalam
ingatan kita saja? tidak usahlah diabadikan dalam buku, foto, tattoo atau
apalah..., jadinya tinggal diputuskan dalam otak saja mau lupa atau mau
diingat2??
Tidak ada komentar:
Posting Komentar