CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Senin, 21 Oktober 2013

Another Footstep


Ada satu kebiasaan yang tidak bisa kutinggalkan sejak di bangku SD (bentar deh, ini demi apa aq malah nulis ginian?? tugasmu ayuuu...tugasmu ayo cepet dikerjaiiin!!!heeeuhh..bodo amat dah), kebiasaan itu tak lain tak bukan adalah menulis Buku Harian, Diary kalo kata orang keren bilang! setiap hari, setiap kejadian dari mulai yang penting, bermakna, bersejarah, sampe yang gak penting2 tercatat lengkap, detail dan rapi komplit dengan tanggal dan jam nya juga kalo peristiwa yang lagi dialami amat sangat sangat bersejarah. Buku harianku jaman SD, apalah itu...kalo sekarang masih ada paling juga isinya sesuatu yang sangat kekanak2an, unyu2, dan menggelikan! bahkan dulu sempat aq menciptakan huruf berupa kode2 untuk menulis buku harianku, jadi...tidak ada seorangpun yang bisa membaca buku harian itu selain aku, karena memang yang tertulis disana bukan lagi huruf romawi seperti umumnya, niat amat ya?kreatif pula, saking sakralnya kegiatan menulis buku harian itu...
Satu kebiasaan sakral lainnya adalah, mengganti buku harian lama dengan buku harian baru setiap kali aq berulang tahun! bisa dibilang setiap ulang tahun, aq akan pergi ke toko alat tulis menulis untuk menghadiahi diriku sendiri sebuah buku harian baru, dimana di hari itu juga aq akan mengisi lembar pertama dengan harapan-harapanku untuk setahun ke depan, apa yang ingin aku kerjakan, apa yang belum aku capai, apa yang ingin aq ubah, apa yang ingin aq lupakan, banyak pokoknya lah...satu buku harian yang paling aq suka adalah buku harian pertamaku di kelas 1 SMA... bukunya norak, kecil, tebal, warna oranye_kuning_biru dan bergambar teddy bear, nyata banget aq masih punya sisi anak-anak yang kubawa dari SMP. buku itu mencatat lengkap kejadian apapun yang terjadi selama aq kelas 1, APAPUN!! setiap hari tidak ada yang terlewat, dari kejadian norak macem ngeliat kakak kelas idola jalan di parkiran, latihan cheerleader, dibully kakak kelas, jadian, tengkar ama temen, tengkar ama pacar, print2an email dari pacar, puisi-puisiku, doa-doaku, lirik lagu......semua ada...bahkan ada beberapa peristiwa yang benar-benar aku tulis detail diikuti percakapan antara aku dan orang yang sedang aq ceritakan! gak penting? kurang kerjaan? iya..banget!!
Buku itu juga isinya semarak, rame, ceria, diabadikan dengan spidol warna-warni di setiap halamannya, lengkap dengan aksesoris bunga2, bintang2, pelangi, bentuk hati disana-sini, lebay abis pokoknya, maksimal...bisa dibilang buku harian itu macam saudara kembar siamku, kemana2 aq bawa, pengen curhat tinggal dibuka di pojokan, nulis2 nggak jelas, dan jangan sampe ada orang yang menyentuhnya seujung kuku pun!! seperti buku-buku harian yang lain, buku ini pun hanya mengabadikan kehidupanku dalam satu tahun, begitu tahun berganti...maka halaman baru di buku lainlah yang aq buka. tapi entah mengapa buku ini tetap menjadi favoritku, aku masih suka membolak baliknya sesekali waktu. membaca tiap lembarnya,tersenyum mengingat kejadian-kejadian yang indah, menertawakan kebodohan dan ke-naif-an jiwa mudaku, juga menyesali beberapa kejadian yang kalau saat ini boleh memilih, lebih baik tidak usah terjadi... saat mem-flashback memori seperti itu rasanya bersyukur sekali dulu aq sempat mencatatnya, karena pastinya tidak akan ada satu kejadian yang terulang 2 kali! melalui lembaran-lembaran tadi...aq seperti dipinjami mesin waktu oleh doraemon, tidak secara 100% ragaku kembali ke masa lalu memang..tapi setidaknya perasaan yang kualami identik lah...
Tahun-tahun berlalu, banyak buku berganti, dan tak terasa semakin banyak jumlah kejadian dalam buku harian pertama SMA-ku itu yang kusesali, tidak ada lagi kenikmatan dalam membacanya, tidak ada lagi rasa gemes, geli, malu-malu sendiri ketika mengingat ke-alay-an di masa lalu! yang ada hanya penyesalan...dan berakar dari sana, merembetlah imajinasi liarku kemana-mana, kalo aq udah nggak ada gimana kalo buku ini dibaca orang lain? bagaimana jika buku ini ditemukan orang yang aq kenalo? aq saja malu membacanya, aq saja geli, gak habis pikir....lantas bagaimana dengan orang lain? pasti mereka tertawa, pasti mereka juga geli, dan yang pasti mereka akan tau segala hal yang selama ini kusimpan rapi dari khalayak ramai. mereka akan tau pendapat2ku tentang orang2 sekitar karena di buku harian itu tak jarang aq juga ngrasani orang, mereka akan tau pemikiran-pemikiran bodohku, mereka akan tau siapa yang pernah aku suka, yang pernah aku benci, dan juga hal memalukan lainnya...dan berhari-hari aq galau...

what should I do???
Yah...dan tanggal 29 September kemaren merupakan hari terakhir buku itu ada di dunia..entah apa yang mendorongku, yang jelas separuh halaman dalam buku itu habis terbakar api, selembar demi selembar, dan separuh halaman-halaman lainnya sudah kurobek-robek sampai tidak berbentuk! haaaah...lega, aq sudah menghapus satu jejak hidup, dan mulai saat ini seluruh kisah dalam buku itu hanya milikku dan Allah yang senantiasa melihatku...cukup aq akan panggil memoriku akan masa itu lewat ingatan saja..
mudah kan? menghapus jejak sejarah hidup kita jika bentuknya hanya tertulis di buku...
Aq jadi teringat sebuah lagu yang dinyanyikan oleh seorang finalis American Idol tahun berapa itu ya? lupa...namanya Jordin Sparks kalo nggak salah, judul lagunya "Tattoo", lagu itu menceritakan bagaimana si Mbak Jordin ini ingin meningglakan kekasihnya karena suatu hal, pokoknya mereka tidak bisa bersama lagi, tapi si Jordin ini berpesan pada kekasihnya untuk tidak usah khawatir, karena dia akan selalu mengingatnya, si mantan kekasih itu akan selalu melekat di sudut hatinya seperti sebuah tato...
Teringat lagi pada seorang mbak2 yang kebetulan berpapasan ketika berjalan di area kost, di lengan mbak2 cantik itu terpampang tattoo bergambar wajah pria, tattoo permanen..., yah...kemungkinan besar itu wajah pacarnya to? kurang logis kayaknya kalo wajah bapaknya yang dijasikan tattoo, maksudnya apa?haaah...saat mereka masih berpacaran mungkin itu soswit sekali dilihatnya, sekalipun nggak banget bagi aq yang masih belum paham dimana sisi indah dari seni tattoo itu. tapi nanti bagaimana kalau mereka berpisah, bagaimana cara menghapus tattoo itu? menghapus ingatan saja susah, ditambah melihat wajahnya terpampang di kulit kita trus kapan lupanya????
Apalah itu jejak sejarah hidup kita, dalam bentuk abstrak seperti ingatan dalam otak, maupun dalam bentuk yang nyata, buku harian, hadiah2, boneka, foto-foto...,orang bilang..tidak perlu berusaha keras melupakan masa lalu, jadikan saja pelajaran berharga...apakah itu berarti lebih aman jika kita menyimpan suatu kejadian dalam ingatan kita saja? tidak usahlah diabadikan dalam buku, foto, tattoo atau apalah..., jadinya tinggal diputuskan dalam otak saja mau lupa atau mau diingat2??