CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Selasa, 31 Desember 2013

Satu Prinsip Keren itu Bernama...KONSISTEN!


Haaaaak… Akhirnya kesampean juga ambisi muluk sejak berbulan-bulan lalu untuk ngurusin blog ini. Momentnya juga pas banget, mumpung lagi libur (yang FYI, gak terlalu) panjang. Susah juga ya, ternyata membangun niat untuk bener-bener konsisten menulis, bahkan menggerakkan jari untuk menghidupkan laptop pun sampe butuh waktu berhari-hari. Aah...aku merindukan sosok seorang Diah Ayu Rachmawati yang konsisten, bahkan saking konsistennya aku bisa menulis apa saja di buku harian, di jam yang sama dengan kejadian yang aku tuliskan, wartawan Breaking News kalah deh... ^^

Well..., kebangkitan niatku kali ini untuk menulis juga bukan karena otak sedang kebanjiran ide-ide brilian, ada bahan tulisan lucu yang ingin disusun, ato apapun...! I just sat on my favorite spot in front of my house, starring at the cloudy sky, enjoying the rain that drops one by one. Tak lupa kutenteng tablet 7 inci kesayanganku, dan trriiiiiing…..semua mengalir seperti air!

Saat ini kebetulan aku sedang melihat-lihat baju di beberapa online shop, biasalah cewek...

Lemari udah mulai nggak muat pun masih aja bernafsu hunting sesuatu yang lucu disana-sini. Dari banyak baju yang menarik perhatianku, sedikit demi sedikit aku berpikir, mengingat, lalu berpikir lagi..ternyata sebagian besar baju-baju itu pink, atau paling tidak..ada unsure warna pink pada baju-baju itu! Aku kembali mengingat-ingat koleksi baju-bajuku di lemari, selain berwarna netral macam hitam, putih, atau coklat, ada beberapa juga yang berwarna biru atau ungu (yang ini jelas hasil kerjaan Mama deh, karena beliau penyuka biru, ngebeliin anaknya baju pun jadi kebawa-bawa!), dan sebagian lainnya...sebagian besar, berwarna PINK!! Keningku mulai berkerut, di otakku kini terbayang berbagai perlengkapan yang aku bawa ke kampus: ransel, kotak pensil seisinya, dompet, buku catatan, map, kertas ...semua tanpa terkecuali, PINK! lalu aku terbayang benda-benda di kamar kost, rak buku, rak piring, seprei kasur, selimut, tempat make up...PINK!

Separah apakah sebenarnya dunia“pinky-pinky” seorang Ayu? Well, Dulu pernah salah seorang teman dekat melewati kamarku, dan mengira aku tidak ada di kamar hanya karena aku memakai piama pink dan sedang tidur berselimut warna senada, dia bilang," Kamu ini orang apa bunglon?? Masuk kamar ini kayak ngeliat kamu berkamuflase!"

Ahahaha...

Lambat laun ingatanku pun flashback ke masa kecil, masa ketika usiaku sekitar 5 tahun hingga 10 tahun, saat itu aku terobsesi dengan warna oranye. Seluruh barang yang aku punya, entah itu baju main, baju bepergian, gaun ala putri-putrian, bando, jepit rambut, mainan, sandal,sepatu, tempat bekal makanan, tempat minum,  tas sekolah, semuanya oranye...! trus, kenapa sekarang bisa jadi seorang Pink-Addict gitu? Sejak kapan? Well, itu beda cerita lagi, bisa panjang dong kalo dijabarin, ehehehe…

Oh My God…

Haaaah...sebelum tulisan ini dianggap tulisan ngawur, mungkin detik ini juga aku harus menyimpulkan, buat apa aku menceritakan obsesi-berlebihan-terhadap-warna di atas, dan setelah beberapa menit berpikir dan berpikir, akhirnya semua berujung pada satu kata...KONSISTEN!

Lalu apa sih arti dari kata konsisten itu sendiri?

Ada yang mengatakan kalau Konsisten adalah melakukan suatu kegiatan secara terus menerus dengan tekun dan benar tanpa keluar dari jalur atau batasan-batasan yang telah di tentukan maupun sesuai dengan ucapan yang telah dilontarkan. Ada juga yang menyatakan bahwa konsisten adalah salah satu sikap dari manusia untuk memegang teguh suatu prinsip atau pendirian dari segala hal yang telah ditentukan. Aku adalah penyuka warna pink, that’s why all my stuffs are 100% pink! Ya..ya..ya...mungkin berlebihan jika kata konsisten ini aku sandingkan dalam hal pemilihan warna favorit.

Aku juga punya definisi sendiri tentang arti kata KONSISTEN.

“ KONSISTEN adalah kecenderungan untuk selalu memilih/melakukan suatu hal yang dirasa sesuai dengan apa yang sudah menjadi prinsip. Seperti sebuah kereta api jurusan Malang-Jember, setiap hari akan melewati rel yang sama, nggak mungkin melenceng atau berpindah jalur. Seperti juga seorang vegetarian, yang berkomitmen pada dirinya sendiri untuk tidak memakan daging, maka dia juga akan menjaga konsistensinya dengan hanya memperoleh nutrisi dari tumbuh-tumbuhan. Well..seperti itulah gambaran konsisten bagiku…”



 Kecenderungan aku memilih barang berdasarkan warna favorit hanyalah salah satu contoh saja. Apakah aku punya kecenderungan lain sebagai wujud sebuah konsistensi? Banyak! Aku cenderung memulai mengerjakan tugas-tugas aku jauh-jauh hari, bukan karena aku rajin atau sok pintar, tapi karena aku menyadari kinerjaku yang lamban dan terlalu detail. Aku mengoleksi berbagai Bros dengan bentuk hewan, dan aku konsisten pada kesenanganku itu. Aku konsisten membuat catatan-catatan kuliah dengan spidol warna-warni, karena dengan begitu otakku akan tercurah sepenuhnya pada apa yang aku catat. Aku konsisten menata baju di lemari berdasarkan jenis dan bahannya, celana jins di deretan jins, piama dengan piama, rok dengan rok, kaos dengan kaos, dan begitu seterusnya. Oh..right, dan ini adalah bentuk konsistensi yang kuanggap paling wow..

Yaitu ketika aku mencintai seseorang!

Ketika aku sudah mantap mengatakan, yeah…I think I love this Guy..! maka bisa dipastikan akan sulit menjawab pertanyaan,” Sampai kapan kamu akan merasakan ini?”, karena aku sendiri pasti tidak terpikir bahwa ini bisa berubah. Naif memang, sekaligus takabur, karena tetap pemegang kendali hati kita adalah Dia Sang Pemilik Kehidupan kan? Aku sepenuhnya menyadari bahwa hati mungkin bisa dibolak-balikkan, tapi selalu ada kasus yang berbeda bukan. Well let see, di luar sana ada ribuan orang yang bisa berpaling dalam hitungan detik pada orang lain, dan di hari lainnya dia akan menyukai orang yang berbeda lagi. Hari ini dia akan tergila-gila setengah mati pada si A, dan seminggu kemudian lupa, berpaling lagi pada si B, si C, dan begitu seterusnya.

I think that was invalid in me, once I say love…itu akan berlangsung seterusnya, no matter what! Kecuali mungkin aku menghadapi kenyataan bahwa pria itu adalah tikus kecil pengkhianat yang hobi berbohong, maen perempuan, pemabuk, penjudi, dan tukang pukul, oke…..mungkin ada kemungkinan untuk meninjau ulang dan memutuskan lebih baik tidak usah konsisten saja. Jadi kenapa dong aku tadi bilang “ no matter what!” . Well…, itu maksudnya adalah bentuk toleransi terhadap penampilan, pekerjaan, pendidikan, keluarganya, dan yaah…berbagai kekurangan yang masih dalam tahap manusiawi lah!

Sampai disini, jangan bayangkan aku adalah sosok wanita yang idealis yang selalu konsisten dalam segala hal, jadi pakah aku pernah tidak konsisten? Tentu! Contoh: aku tidak konsisten dalam menabung, menggebu-gebu di awal, lalu mandeg di tengah jalan. Aku tidak konsisten menulis tangan dengan rapi, indah di awal, amburadul bak cakar ayam di akhir. Aku tidak konsisten dalam mengerjakan pekerjaan rumah yang harusnya rutin di kerjakan seperti mencuci baju, setrika, dll. Aaaah..kalau disebutkan semua mungkin akan lebih banyak ketidak-konsistenan yang aku jalankan daripada konsistennya. Itulah mengapa di awal tadi aku mengatakan, bahwa aku merindukan sosok diriku yang dulu, yang setidaknya lebih konsisten menulis daripada sekarang….

Tidak ada komentar:

Posting Komentar